JAKARTA— Perkembangan teknologi digital mempengaruhi kebiasaan konsumen membeli mobil. Dulu konsumen harus berkunjung ke dealer resmi atau pameran otomotif, maka kini cukup membuka gadget dan menjelajahi dunia maya. Hampir semua merek melakukan investasi layanan komersial digital. Suzuki dan Mitsubishi punya website yang menyediakan mulai dari informasi produk mereka hingga melakukan booking service. Demikian pula dengan produsen-produsen mobil lainnya.
Toyota bahkan mengakui digitalisasi dalam kurun 10 — 15 tahun terakhir memperlihatkan tren yang makin berkembang pesat. Salah satunya ditandai dengan munculnya perubahan kebiasaan (habit) konsumen mengoptimalkan aplikasi pada perangkat digital dalam mencari informasi mengenai produk dan layanan tertentu. “Sekitar 80 persen pembeli mobil pemula sekarang mencari informasi lewat internet sebelum membeli kendaraan,” kata Wakil Presiden Direktur Eksekutif PT Toyota Astra Motor (TAM), Henry Tanoto, di Jakarta, seperti dikutip Medcom.
Melihat pola konsumen sekarang ini, Toyota terus melakukan digitalisasi layanan mereka di segala lini. Mulai dari menyediakan informasi kendaraan, sampai hingga layanan purna jual seperti melakukan booking service cukup melalui aplikasi. Terakhir, pabrikan nomor satu di Indonesia ini melakukan digitalisasi salah satu proses penjualan melalui asisten interaktif virtual di aplikasi Line maupun Facebook dengan nama “Tarra”.
President Director PT TAM Yoshihiro Nakata berharap kehadiran Tarra dapat meningkatkan layanan digital pendekatan komunikasi kepada pelanggan. Asisten virtual ini menyediakan berbagai informasi serta berbagai penawaran, promo dan update seputar produk, teknologi, dan layanan Toyota. Selain itu, pelanggan juga bisa mendapatkan informasi mengenai dealer Toyota terdekat, melakukan booking test drive untuk mencoba kendaraan, serta layanan pembelian serta servis perawatan kendaraan Toyota.
“Toyota sangat paham dengan kebutuhan interaktif digital pada jaman sekarang. Kehadiran Tarra ini diharapkan semakin melengkapi platform komunikasi digital Toyota yang sudah ada sebelumnya,” kata Yoshihiro Nakata.
Meski saat ini tren jual-beli mobil online sedang meningkat, tetap saja dealer offline masih akan tetap diperlukan. Ada banyak hal-hal mendasar yang tak tergantikan oleh digital, misalnya test drive, servis kendaraan, hingga melihat secara langsung fisik unit kendaraan yang akan dibeli. “Online banyak membantu pencarian info dari segala sumber dan membantu membuat keputusan. Tapi pada akhirnya fungsi offline (dealer) akan tetap tinggi perannya,” kata Henry. (*)