JAKARTA— Kementerian Perindustrian optimistis sektor industri terus menggeliat pada 2016. Pertumbuhan industri ditargetkan mencapai 5,7 persen. “Ini di atas target pertumbuhan ekonomi yang 5,3 persen,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Kementerian Perindustrian ingin terus menjaga konsistensi pertumbuhan industri lebih tinggi daripada angka pertumbuhan ekonomi nasional. Sampai dengan triwulan III 2015, pertumbuhan industri pengolahan non-migas sebesar 5,21persen. Itu lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi periode serupa pada 2014 sebesar 4,73 persen.
Sementara, kontribusi industri pengolahan non-migas terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) nasional diharapkan sebesar 18,5 persen. Pada 2014, realisasi kontribusi sektor industri mencapai 17,87 persen. Khusus sampai triwulan III 2015, capaian kontribusi mencapai 17,82 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding periode yang sama pada 2014 sebesar 17,42 persen.
Secara nominal, ekspor produk hasil industri (industri pengolahan non migas) sampai Agustus 2015 sebesar USD 72,21 milliar. Sementara, impor produk komoditi industri sebesar USD 72,49 miliar.
Ekspor produk hasil industri (industri pengolahan non migas) sampai dengan Agustus 2015 memberikan kontribusi 70,44 persen terhadap total ekspor nasional. Pangsa pasar ekspor utama produk industri menuju Amerika Serikat (AS), Jepang, China, Singapura, dan India.
“Kita masih realistis karena didasari arus investasi yang terus masuk dan termasuk realisasi ekspor serta produksi dari industri, menengah hingga kecil,” kata Menteri.
Dalam beberapa kali kesempatan Menteri bertemu dengan pelaku industri dan kuinjungan pabrik, keyakinan pada prospek bisnis di Tanah Air masih kuat. Nilai investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sektor industri triwulan III pada 2015 sebesar Rp 20,05, tumbuh sebesar 7,45 persen dibanding triwulan III 2014 sebesar Rp 18,66 triliun.
Sedangkan nilai investasi penanaman modal asing (PMA) sektor industri pada triwulan III 2015 mencapai USD 3,15 miliar. Sehingga nilai total investasi yang masuk pada triwulan III pada 2015 mencapai USD 4,75 miliar. (*)